1. WANA WISATA CITUMANG
Gambaran Umum Potensi
Wana Wisata Citumang
1.1.
Letak dan Luas
Luas WW Citumang adalah 6,6 ha yang terletak pada Petak : 13.b
RPH Cisaladah BKPH
Pangandaran KPH Ciamis, sedangkan menurut administrasi
pemerintahan termasuk Desa Bojong Kecamatan Parigi, Kabupaten Ciamis.
Wana wisata ini terletak pada ketinggian antara 100 –150 m dpl, konfigurasi
lapangan umumnya datar. Kawasan ini mempunyai suhu udara antara 25 – 280
C.
1.2.Potensi Kawasan
Wana wisata ini berupa hutan lindung yang memiliki sumber air berupa mata air dan sungai yang saat ini
dimanfaatkan untuk wisata tirta berupa Pemandian Alam dan mengairi lahan pertanian dan kebutuhan air bersih masyarakat di
sekitarnya. Potensi visual lansekap menuju lokasi cukup menarik dengan pemandangan
alam berupa : panorama hutan dan batuan karst, sedangkan gejala alam/potensi
visual lansekap di dalam kawasan yang mempunyai karakteristik khas adalah air
terjun sungai dan panorama alam.
Nama Citumang lahir dikarenakan setelah aliran hulu sungai keluar dari gua kemudian jatuh membentuk curug/air terjun, akan tetapi dibalik Curug tersebut terdapat sebuah gua
lain yang cukup panjang persis dibawah permukaan sungai yang berada di atasnya.
Sedangkan airnya sama bersumber dari gua yang berada di
hulu. Sehingga numpang (berada diatasnya), yang berasal dari kata Cai=Air dan
Tumpang (numpang) = diatasnya, akan tetapi masyarakat lebih suka menyebutnya sebagai Citumang daripada Citumpang.
1.3. Hidrologi
Keadaan hidrologi di
kawasan wana wisata Citumang terbesar
berasal dari sungai Citumang yang digunakan oleh masyarakat Desa sekitar hutan
sebagai sumber mata air utama,
1.4.Fasilitas
Jenis fasilitas yang tersedia saat ini adalah :
1.
MCK
2.
Jalan setapak hutan ( Trail )
3.
Camping Ground
4. SELTER
5. KOLAM GUBYAG
6 Kamar ganti
4. SELTER
5. KOLAM GUBYAG
6 Kamar ganti
1.5.Aksesibilitas
Wana wisata ini dapat dicapai dari berbagai Kota dengan kondisi jalan pada umumnya beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat. Dari Masih ada jalan setapak yang harus dilalui untuk mencapai WW Citumang
melewati pedesaan + sepanjang 400 meter.
Beberapa jalur
perjalanan dapat ditempuh sbb :
1.Garut – Tasikmalaya
– Ciamis - Banjar – Pangandaran – Citumang
: + 195 KM
2.Bandung –
Tasikmalaya – Ciamis - Banjar – Pangandaran – Citumang: + 235 KM
3.Cirebon – Kuningan
– Ciamis – Banjar - Pangandaran – Citumang
: + 195 KM
4.Cilacap/Purwokerto
– Kalipucang – Pangandaran - Citumang :
+ 105 KM
5.Pangandaran – Citumang : + 15 KM
1.6.Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA)
1.
Sebelum memasuki Objek Wisata Citumang , pengunjung
disuguhi pemandangan nuansa pedesaan berupa hamparan persawahan .
2.
Aliran air sungai yang sangat jernih terutama pada musim
kemarau
3.
Lingkungan di sekitar objek wisata merupakan Hutan
Lindung dan Hutan Produksi jenis Jati dan Mahoni
4.
Bentang alam berupa hamparan batuan Karst
kita jg dapat melompat dari ketinggian 10meter dengan mendaki dahan2 pohon yang
kokoh di depan gua,,,,sungguh santapan adrenalin yang bener2 seru,,,,tapi jika
anda kurang berani,,,anda jg dapat berisirahat di kucuran air terjun
kecil,,,,dipijat dengan air sangat menyenangkan,,,,ada juga dapat melompat ke
sungai itu dari air terjun kecil berketinggian 2.5meter,,,,untuk dalamnya
sungai ini sekitar 2-3meteran,,,jadi tidak perlu takut tertabrak batu2 kali,,,dan
arus tidak deras,,,disarankan datang pas musim kemarau,,,agar arus tidak deras
dan airnya jernih,,,
dan anda dapat duduk didalam gua yang letaknya tepat dibawah airterjun kecil,,,sungguh menyenangkan,,,,
dan anda dapat duduk didalam gua yang letaknya tepat dibawah airterjun kecil,,,sungguh menyenangkan,,,,
1.7.Aktivitas Wisata
Aktivitas wisata yang
dapat dilakukan di Wana Wisata Citumang diantaranya :
1.
Berenang pada aliran sungai Citumang
2.
Outbond
3.
Trekking
4.
Bersampan / Cannoing
5.
Camping
6.
Sight Seeing
7.
Pendidikan & Penelitian
1.8.Sarana Tambahan Usaha yang bisa dikembangkan
1.
Arena Flying Fox
2.
Perahu dayung/Canno
3.
Ban / Pelampung
4.
Kantin
5. Sewa Tenda Doom
2.WANA WISATA KARANG NINI
Gambaran Umum Potensi
Wana Wisata Karangnini
2.1. Letak dan Luas
Wana Wisata
Karangnini teretak pada areal hutan produksi petak : 68 & 69 RPH Kalipucang
BKPH Pangandaran ,Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciamis. Secara
geografis terletak pada : 7o41’5” LS dan 108o45’25” BT ,
terletak pada ketinggian 0 s/d 45 meter dpl dengan luas + 90 Ha.
2.2.Topografi
dan Tanah
Keadaan topografi
Wana Wisata Karangnini bervariasi mulai datar hingga berbukit dan sebagian
besar bergelombang. Keadaan tanahnya termasuk dalam kategori laterit dan
alluvial.
2.3.
IKLIM
Areal Wana Wisata
Karangnini mempunyai suhu antara 22oC – 24oC sedangkan
suhu maksimum mencapai 35oC. Serta kelembaban udara sekitar 85%
dengan Curah huja rata-rata 3500 mm/tahun, curah hujan tertinggi terjadi antara
bulan Oktober-November dan terendah terjadi antara bulan April-Mei.
2.4.
Hidrologi
Keadaan hidrologi di
kawasan wana wisata Karangnini terbesar
berasal dari sumber mata air Cikabuyutan yang digunakan oleh masyarakat Desa
sekitar hutan sebagai sumber mata air utama, selain itu masyarakat setempat
juga membuat sumur sendiri , saat ini Pondok wisata Karangnini memperoleh air
bersih dari Sumur Bor Dalam yang mana pada kondisi musim kemarau debet airnya
menurun.
2.5.Aksesibilitas
Wana Wisata
Karangnini sebenarnya terletak pada jalan / jalur wisata menuju Objek Wisata
Pantai Pangandaran yang merupakan salah satu objek wisata Primadona di Jawa
Barat. Hanya saja , karena letaknya yang menjorok kedalam sejauh + 2,5
Km serta kondisi jalannya yang kurang baik menjadi salah satu penyebab
kurangnya tinggkat kunjungan ke WW Karangnini.
Dengan letaknya yang
berjarak + 9 Km sebelum Pangandaran , Wana Wisata Karangnini dapat
ditempuh dari berbagai arah baik Jawa Barat maupun Jawa Tengah yang dilewati
oleh berbagai jenis kendaraan umum (Bus,Mini Bus, Elf dll). Paling tidak ada
4(empat) perjalanan yang dapat ditempuh yakni :
1.Garut
– Tasikmalaya – Banjar -Ciamis – Kalipucang – Karangnini : + 170 KM
2.Bandung – Tasikmalaya – Banjar -Ciamis –
Kalipucang – Karangnini : + 210 KM
3.Cirebon
– Kuningan – Ciamis – Banjar - Kalipucang – Karangnini : + 170 KM
4.Cilacap/Purwokerto – Kalipucang –
Karangnini : + 95 KM
2.6.Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di lokasi wana wisata ini sbb :
1.Papan petunjuk,
2.Pos jaga
3.Pondok Wisata,
4.Loket karcis,
5.Tempat parkir,
6.Jalan setapak,
7.Instalasi air,
8.Tempat sampah,
9.Shelter, pagar pengaman,
10.MCK
11.Menara pengintai, Pondok Wisata,
12.Pusat informasi dan beberapa
13.Warung / Kantin
2.7. Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTWA)
Kawasan Wana Wisata Karangnini memiliki Objek dan Daya Tarik Wisata yang
cukup bervariasi , yang dapat mengakomodasi berbagai keinginan wisatawan . Potensi ODTWA yang ada diantaranya :
1.
Pantai Perelek ( merupakan hamparan terumbu
karang yang ditumbuhi oleh biaota laut
sebagai sarana bagi Pendidikan dan penelitian Biota Laut serta kegiatan menyelam
ataupun Snorkelling )
2.
Hutan Pantai dengan formasi Baringtonia merupakan
hamparan hutan pantai yang didominasi oleh tumbuhan jenis Butun (Baringtonia
asiatica) , Nyamplung (Callophylum innophylum), Pandan
Laut (Pandanus tectorius), Waru Laut (Hibiscus tilliceus).
3.
Vegetasi Pes-Caprae (merupakan formasi vegetasi yang khas
pada pesisir/pantai berpasir yang didominasi oleh tumbuhan Kangkung laut ( Ipomoea
pescaprae).
4.
Hutan Tanaman Jati ( wisatawan bisa
mengamati/mengobservasi mengenali jenis tumbuhan Jati dan Mahoni , bahkan
wisatawan bisa mengamati bagaimana proses kegiatan Pengelolaan Hutan Tanaman
Jati / Teak Plantation Forest Management mulai dari kegiatan Persemaian,
Tanaman ,Pemeliharaan Hutan hingga kegiatan Produksi/Tebangan).
5.
FAUNA yang sering dijumpai diantarnya Kera (Macacca fascicularis) dan
Lutung (Trachipytecus auratus sondaicus), sedangkansatwa
lain yang terdapat dikawasan wisata Karangnini diantaranya Landak (Hystrix
bracyura), Trenggiling (Manis javanica), , Kancil (Tragulus
javanicus), Ayam Hutan (Gallus.g.varius),Burung
Tulumtumpuk (Megalaema javensis), Burung Raja Udang (Halcyon
spp), Ular Sanca (Phyton molurus) dll.
6.
Situs Budaya Cikabuyutan ( Situs Budaya ini memiliki nilai
mistis yang cukup tinggi bagi sebagian masyarat sehingga untuk memasukinya
diharuskan datang kepada Juru Kunci / Kuncen terlebih dahulu. Selain itu wisatawan umum bisa mengamati / menikmati
Sumber Mata Air Tujuh yang konon bisa
bikin Awet Muda)
2.8. Pengembangan Wana Wisata Karangnini
Dalam rangka untuk
menarik minat wisatawan agar mau datang ke Wana Wisata Karangnini dan untuk
menambah pendapatan selain Ticket Masuk , maka perlu adanya pengembangan sarana
wisata maupun sarana tambahan usaha lain .
2.9 Sarana Tambahan Usaha yang bisa dikembangkan
1.
Arena Flying Fox
2.
Kantin
3.
Penataan Camping Ground
4.
Arena Mini Cross / ATV
2.10.
Aktivitas wisata yang
dapat dilakukan diantaranya :
1.
Recreation , Sight seeing & Refreshing ( melihat keindahan pemandangan alam )
2.
Pendidikan & Penelitian ( observasi lingkungan alam baik
flora , fauna , terumbu karang , maupun gejala fisik terbentuknya Goa Alam ,
Situs Budaya Batu Kalde dan Situs sejarah Goa Jepang)
3.
Trekking ( Kegiatan Penjelajahan hutan dan
pantai hingga ke terowongan tempo dulu Wilhelmina
Tunnel sepanjang 1200 meter)
4.
Wisata Menginap (
Camping dan Pondok Wisata )
5.
Outdoor Activity lainnya ( Outbond / Flying Fox )
3.TWA PANGANDARAN
Gambaran Umum Potensi
Taman Wisata Alam Pangandaran
3.1. Letak dan Luas
Taman Wisata Alam
Pangandaran teretak berhimpitan dengan kawasan konservasi Cagar Alam Pangandaran . Secara geografis terletak
pada : 7o30’ LS dan 108o30’- 109o BT ,
terletak pada ketinggian 0 s/d 75 meter dpl dengan luas + 37,7 Ha,
dengan luas Blok Pemanfaatan seluas + 20 Ha. Secara administratif
termasuk wilayah Desa Pangandaran, Kec.Pangandaran Kabupaten Ciamis.
3.2.Topografi
dan Tanah
Keadaan topografi
Taman Wisata Alam Pangandaran bervariasi mulai landai hingga berbukit.
Sedangkan keadaan tanahnya rediri dari jenis Podsol kuning, Podsol kuning
merah, Latosol Coklat dan litosol.
3.3.
IKLIM
Areal Taman Wisata
Alam Pangandaran mempunyai suhu antara :
25oC – 30oC serta
kelembaban udara sekitar : 80%-90% dengan Curah huja rata-rata : 3196
mm/tahun, curah hujan tertinggi terjadi antara bulan Oktober-Maret dan terendah
terjadi antara bulan Juli-September.
3.4.
Hidrologi
Keadaan hidrologi di
kawasan Taman Wisata Alam terbesar
berasal dari sumber mata air Sungai Cikamal dan Sungai Cirengganis, dimana
sekalipun pada musim kemarau kedua sungai ini hampir tidak pernah kering.
Sumber air dari sungai Cirengganis dahulu dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
dikawasan Taman Wisata.
3.5.Aksesibilitas
Taman Wisata Alam
Pangandaran terletak berdampingan dengan
Objek Wisata Pantai Pangandaran yang merupakan salah satu objek wisata
Primadona di Jawa Barat. Dengan letaknya yang berdampingan dengan Pantai
Pangandaran , maka :
1.Garut – Tasikmalaya – Banjar -Ciamis –
Kalipucang – Pangandaran : +
180 Km
2.Bandung – Tasikmalaya – Banjar -Ciamis –
Kalipucang – Pangandaran : +
220 Km
3.Cirebon – Kuningan – Ciamis – Banjar -
Kalipucang – Pangandaran : + 185 Km
4.Cilacap/Purwokerto – Kalipucang –
Pangandaran :
+ 165 Km
3.6.
Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTWA)
Kawasan Taman Wisata Alam Pangandaran
memiliki objek dan Daya Tarik Wisata yang cukup bervariasi , yang dapat mengakomodasi
berbagai keinginan wisatawan . Potensi
ODTWA yang ada diantaranya :
1. Pantai Pasir Putih Timur dan Barat ( merupakan hamparan terumbu
karang yang ditumbuhi oleh biota laut
sebagai sarana bagi Pendidikan dan penelitian Biota Laut serta kegiatan menyelam
ataupun Snorkelling)
2. Hutan
Pantai dengan formasi
Baringtonia merupakan hamparan hutan pantai yang didominasi oleh tumbuhan jenis
Butun (Baringtonia asiatica) , Nyamplung (Callophylum innophylum),
Pandan Laut (Pandanus tectorius), Waru Laut (Hibiscus tilliceus).
3. Vegetasi
Pes-Caprae (merupakan
formasi vegetasi yang khas pada pesisir/pantai berpasir yang didominasi oleh
tumbuhan Kangkung laut ( Ipomoea pescaprae).
4. Hutan
Tanaman Jati dan Mahoni (wisatawan
bisa mengamati/mengobservasi mengenali jenis tumbuhan Jati dan Mahoni ).
5. Hutan
Dataran Rendah (wisatawan
dapat mengamati kondisi hutan dataran rendah yang didominasi oleh jenis
tumbuhan alam mulai tumbuhan bawah hingga pepohonan, epiphyta dan parasit )
6. FAUNA (seperti Kera(Macacca fascicularis)
, Lutung (Trachipytecus auratus sondaicus), Landak (Hystrix
bracyura), Trenggiling (Manis javanica), Rusa (Cervus
timorensis, Kancil (Tragulus javanicus),Burung Kangkareng
(Anthracoceros convexus), Ayam Hutan (Gallus.g.varius),Burung
Tulumtumpuk (Megalaema javensis), Tando (Cynocephalus variegatus),
Ular Sanca (Phyton molurus)
7. Goa
Alam ( Selain
memiliki nilai historis/Legenda juga memiliki nilai ilmiah untuk dipelajari
oleh kalangan pendidikan diantaranya Bagaimana proses terbetuknya Stalaktit dan
Stalagmit serta ornamen Goa lainnya . )
8. Goa
Jepang (Selain
memiliki nilai Hystoris, wisatawan bisa melihat langsung keadaan Goa Jepang
tersebut dengan dibantu para pemandu wisata)
9. Situs
Budaya Batu Kalde (
Situs Budaya ini merupakan peninggalan Budaya Hindu )
3.7.
Aktivitas/kegiatan wisata
yang dapat dilakukan diantaranya :
1. Recreation
, Sight seeing dan Refreshing ( melihat keindahan
pemandangan alam )
2. Pendidikan
& Penelitian (
observasi lingkungan alam baik flora , fauna , terumbu karang , maupun gejala
fisik terbentuknya Goa Alam , Situs Budaya Batu Kalde dan Situs sejarah Goa
Jepang)
3. Trekking
( Kegiatan
Penjelajahan hutan dan pantai hingga ke Goa Alam dan Goa Jepang serta melihat
situs Budaya Batu Kalde )
4. Outdoor
Activity / FLYING FOX. ( Kegiatan dialam bebas
dengan berbagai tujuan mulai sekedar Refreshing hingga tujuan tertentu melalui
kegiatan Outbond )
5. Wisata
Menginap saat ini(
didalam kawasan bisa dilayani dengan fasilitas Pondok Wisata milik BKSDA, yang
menarik bisa mengamati aktivitas satwa yang aktif dimalam hari / Nocturnal
animals).
3.8.
Beberapa Legenda di Kawasan TWA Pangandaran diantaranya :
a. GUA KERAMAT ATAU GUA PARAT
Menurut cerita gua ini dahulunya merupakan untuk bertapa
dan bersemedi oleh beberapa Pangeran dari Mesir yaitu Pengeran Kesepuluh (Syech
Ahmad), Pangeran Kanoman (Syech Muhammad), Pangeran Maja Agung dan Pangeran
Raja Sumende.
Pangeran Maja Agung mempunyai istri empat
yang salah satu istrinya bernama Dewi Cimilar Putri Jin, mempunyai seorang
Putri bernama Dewi Ranggasmara.
Pangeran Pangeran Batara Sumenda adalah kakak
dari Pangeran Maja Agung. Pada suatu hari Pangeran Maja Agung memanggil kedua
putranya Pangeran Ahmad dan Pangeran Muhammad untuk memberikan tugas untuk
mengislamkan daerah Ciamis Selatan.
Pangeran Maja Agung percaya bahwa kedua
anaknya dapat menjalankan tugasnya karena mereka mempunyai kesaktian dari
sepuluh jimat yang disebut Konco Kaliman.
Adik tirinya yang bernama Dewi Ranggasmara
pernah meracuni kedua kakaknya karena menginginkan jimat, akan tetapi
perbuatannya segera diketahui. Sebagai pembalasannya kakaknya hendak memperkosa
adiknya tetapi hal itu tidak sempat dilakukan karena sempat diketahui oleh
penakawannya.
Pada hari yang telah ditentukan Pangeran
Ahmad dan Muhammad pergi untuk menjalankan tugasnya akan tetapi Pangeran Maja
Agung tidak mendapat berita tentang putranya. Kemudian mengutus kakaknya
Pangeran Raja Sumenda untuk mencarinya.
Pangeran Raja Sumenda pergi sendirian dari
Mesir, beliau mendengar suara yang memberitahukan bahwa kedua keponakannya ada
dalam sebuah gua.
Setelah ketemu kemudian melapor kepada Raja
Maja Agung, tidak lama kemudian beliau menyusul dan bersama-sama bersemedi di
gua ini yang sekarang diberi nama Gua Keramat.
Didalam gua ini terdapat dua kuburan yang
bukan sebenarnya, hanya sebagai tanda saja bahwa ditempat inilah syech Ahmad
dan Muhamad menghilang (tilem).
b. GUA PANGGUNG
Menurut cerita yang berdiam di gua ini adalah Embah Jaga
Lautan atau disebut pula Kiai Pancing Benar. Beliau merupakan anak
angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di
daerah Jawa Barat pada khususnya dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya oleh
karena itu beliau disebut Embah Jaga Lautan
Sebenarnya Embah Jaga Lautan ini berasal dari
Mesir yang ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam. Beliau mempunyai isteri 7
orang yang setiap malam beliau bergiliran menengok salah satu ketujuh
isterinya. Ketujuh isterinya itu selalu bertengkar satu sama lain. Pada satu
hari isterinya yang ketujuh tidak sempat ditengok karena beliau pergi memancing.
Pancing yang digunakann tidak berbentuk melingkar akan tetapi lurus dan ikan yang didapatnya
disebut ikan Topel karena ikan tersebut menempel pada pancingnya. Setelah
beliau mempunyai ikan Tapel tersebut ketujuh isterinya kemudian rukun bersama,
maka oleh karena itu beliau disebut juga Kiai Pancing Benar dan sampai sekarang
masih banyak orang yang menangkap ikan tersebut karena masih percaya akan
khasiatnya.
Disebut Panggung karena didalam gua ini
terdapat tempat seperti panggung yang dipakai untuk sembahyang para wali atau
orang-orang yang akan naik haji ke Mekkah.
c. GUA
LANANG
Menurut cerita gua ini dulunya merupakan
Keraton yang pertama Kerajaan Galuh, sedangkan Keraton yang kedua terdapat di
Karang Kamulyaan Ciamis. Raja Galuh ini laki-laki (Lanang) yang sedang berkelana.
d. BATU
KALDE atau SAPI GUMARANG
Ditempat ini menurut cerita tinggal seorang
sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti.Sapi
Gumarang adalah nakhoda kapal, pada suatu hari Sapi Gumarang ini diutus untuk
membeli padi kedaerah Galuh, akan tetapi tidak berhasil sebab Raja Galuh tidak mengijinkan
berhubungan persediaan padi untuk daerah itu sendiri belum mencukupi.Nakhoda
kapal sangat marah mendengar hal itu kemudian dia mengutus Sapi Gumarang untuk merusak seluruh Galuh dan
sekitarnya. Sapi Gumarang dapat menjalankan tugasnya dengan baik terbukti
seluruh padi baik yang berada di lumbung dan disawah terkena hama. Raja Galuh
sangat terkejut dengan keadaan ini dan beliau yakinhal ini pasti dilakukan oleh
utusan Nakhoda, kemudian beliau menyusun putra angkatnya Sulanjana untuk
mencari Sapi Gumarang dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dan akan
membantu Kerajaan Galuh apabila terserang hama.
e. RENGGANIS
Cerita ini berawal dengan adanya sebuah pemandian
berupa sungai kepunyaan seorang Raja bernama Raja Mantri. Pada suatu hari Raja
Mantri pergi melihat-lihat pemandiannya, kebetulan waktu itu Dewi Rengganis dan
para Inangnya sedang mandi.Dewi Rengganis adalah putri dari kayangan, karena
terdorong oleh perasaan hatinya kemudian Raja Matri mengambil pakaian Dewi
Rengganis. Alangkah terkejutnya sang Dewi karena pakaiannya sudah tidak ada
pada tempatnya, Inangnya disuruh untuk mencarinya akan tetapi tidak berhasil.
Karena kesalnya Dewi Rengganis kemudian berkata barang siapa menemukan bajunya
maka akan dijadikan saudara bila perempuan dan bila laki-laki akan dijadikan
suami.
Semua perkataan Dewi terdengan oleh Raden
Mantri kemudian dia keluar dari persembunyiannya. Untuk menepati janji, Dewi
Rengganis bersedia menjadi istri Raden Raja Mantri.
Setelah menikah kemudian pemandian ini
diserahkan kepada Dewi Rengganis. Sejak itu pemandian itu dinamakan Cirengganis
dan sampai sekarang banyak orang yang masih percaya akan khasiat apabila mandi
disana.
Kesembilan jenis mamalia tersebut adalah Macan
Kumbang (Panthera pardus), babi hutan (Sus vilatus), Rusa (Cervus tomorensis),
Kijang (Muntiacus muntjak),Kancil (Tragulus javanicus), musang (Paradoxurus
hemaprodytus),Ttrenggiling (Manis javanicus), Landak (Hystrix brachyura),
Kalong (Pteroptus vampyrus)
3.9.Fasilitas.
Sarana dan prasarana yang telah tersedia di
TWA Pangandaran antara lain berupa
1.Pintu gerbang,
2.Loket karcis,
3.Pusat Informasi
4.Shelter,
5.Jalan Setapak,
6.Parkir Air .
4.WANA WISATA CURUG 7 CIBOLANG
4.1.Keadaan Umum
Luas WW Curug Cibolang terletak pada Petak : 22.a RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis,dengan luas : 26,2 ha .Menurut wilayah administrasi pemerintahan termasuk Desa Sanding Taman,
Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.
Wana wisata ini terletak pada ketinggian antara 800 –900 m dpl, konfigurasi
lapangan umumnya bergunung. Kawasan ini mempunyai suhu udara antara 17 – 180 C.
4.2.Potensi Kawasan
Wana wisata ini terdiri dari hutan tanaman pinus, sumber air yang ada
berupa mata air dan sungai yang saat ini dimanfaatkan dengan cara membuat
instalasi penampungan untuk kepentingan air bersih dan MCK. Potensi visual
lansekap menuju lokasi cukup menarik dengan pemandangan alam berupa : panorama
hutan dan pegunungan, sedangkan gejala alam/potensi visual lansekap di dalam
kawasan yang mempunyai karakteristik khas adalah air terjun dan panorama alam.
Wana Wisata Curug 7 Cibolang digunakan untuk
wisata harian dan wisata berkemah. Kegiatan wisata harian yang dapat dilakukan
adalah mandi di air terjun, piknik, jalan santai, Trekking dan melihat Adu Babi, sedangkan untuk kegiatan berkemah tersedia 1 kompleks Camping Ground seluas + 2 ha.
Sejak dulu lokasi tersebut orang-orang menamakannya Cibolang tetapi masih
dianggap merupakan daerah angker dan tempat makhlu-makhluk gaib.
Pada pertengahan tahun 1986 Perum Perhutani diinstruksikan harus menggali potensi wisata, dilokasi tersebut ditemukan Obyek Wisata
berupa Curug (air terjun) sebanyak 7 (tujuh) buah sehingga dinamakan Curug
Tujuh Cibolang.
4.4.
Aktivitas/kegiatan wisata
yang dapat dilakukan diantaranya :
1. Recreation
, Sight seeing dan Refreshing ( melihat keindahan
pemandangan alam )
2. Pendidikan
& Penelitian (
observasi lingkungan alam baik flora , fauna , terumbu karang , maupun gejala
fisik terbentuknya Goa Alam , Situs Budaya Batu Kalde dan Situs sejarah Goa
Jepang)
3. Trekking
( Kegiatan
Penjelajahan hutan dan pantai hingga ke Goa Alam dan Goa Jepang serta melihat
situs Budaya Batu Kalde )
4. Outdoor
Activity / FLYING FOX. ( Kegiatan dialam bebas
dengan berbagai tujuan mulai sekedar Refreshing hingga tujuan tertentu melalui
kegiatan Outbond )
5. Camping
4.5.Fasilitas
Jenis fasilitas yang tersedia adalah : loket karcis, papan petunjuk, pos
jaga, tempat parkir, MCK, bangku, pusat informasi, tempat sampah, jalan
setapak, musholla, Camping ground, Shelter dan kamar ganti pakaian.
4.6.Aksesibilitas
Wana wisata ini dapat dicapai dari beberapa Kota sbb :
1. Bandung – Pamoyanan/Abah Anom - Kecamatan Panjalu - Curug 7 : +135 Km
2. Cirebon – Kawali – Curug 7 :
+ 81 Km
3.
Ciamis – Kawali – Curug 7 :
+ 31 Km
4.7. Pengembangan Wana
Wisata Curug Tujuh Cibolang
Dalam rangka untuk
menarik minat wisatawan agar mau datang ke Wana Wisata Curug Tujuh Cibolang dan
untuk menambah pendapatan selain Ticket Masuk , maka perlu adanya pengembangan
sarana wisata maupun sarana tambahan usaha lain diantaranya :
1.
MCK : 2 Unit
2.
Shelter :
5 Buah
3.
Tempat Duduk :
5 Buah
4.
Jalan Setapak/Trail :
3 Km
4.8 Sarana Usaha
Wisata Lainnya :
1.
Arena Flying Fox dan Outdoor Activity :
1 Unit
2.
Playing Ground :
1 Unit
3.
Pemb.Track Offroad dan Trail Adventure : 1
Unit
4.
Perbaikan Kolam Pemancingan : 1 Unit
5.
Pembuatan MCK : 1 Unit
5. WANA WISATA SITU MUSTIKA
5.1.Keadaan Umum Letak dan Luas
Kawasan
Terletak pada Petak :
54.b dengan RPH Gadung, BKPH Banjar Utara, KPH Ciamis, dengan Luas danau : 3,5 Ha dan Luas Daratan : 5 Ha Desa Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar
Wana wisata ini terletak pada ketinggian 45 m dpl, konfigurasi lapangan
pada umumnya berbukit. Kawasan ini mempunyai curah hujan 3.000 mm/tahun dengan
suhu udara 22 – 28 0 C.
5.2.Potensi Kawasan
Wana wisata ini terdiri dari hutan tanaman campuran (Jati, mohoni, pinus).
Sumber air yang ada berupa mata air yang saat ini dimanfaatkan untuk keperluan
pengunjung dan masyarakat sekitar. Poptensi visual lansekap didalam kawasan yang menarik adalah danau, hutan tanaman campuran dan pulau
ditengah danau.
Wana wisata ini digunakan untuk wisata harian dengan kegiatan wisata yang
dapat dilakukan adalah piknik, mendaki gunung, berperahu/bersampan dan
memancing.
Lokasi di areal Situ Mustika bernama blok Cicapar, pada suatu ketika
sekitar tahun 1960 kota Banjar dan sekitarnya mengalami musim kemarau yang
panjang sehingga persediaan akan air bersih hampir tidak ada, baik untuk
kebutuhan masyarakat maupun untuk kebutuhan khusus di Rumah Sakit Umum Banjar.
Selanjutnya para pemimpin daerah kota Banjar dan unsur Jawatan Kehutanan
mengadakan rembugan untuk mencarikan mata air dan ditemukan sebuah ide untuk
membuat bendungan atau dam yang mata airnya mengambil dari petak Cicapar
sehingga membentuk sebuah Situ.
Setelah terbentuk sebuah Situ airnya disalurkan kekota Banjar sehingga
kebutuhan air bersih untuk kebutuhan masyarakat dan RSU Banjar dapat teratasi
dan masyarakat pun merasa sejahtera dan mulia. Karena air dari Situ tersebut
membawa sejahtera dan mulia terhadap masyarakat maka sejak itu orang menamakan
“Situ Mustika”.
Sebelum tahun 1965, situ Mustika dalam kekuasaan BTI/PKI. Mereka menguasai
kompleks kehutanan ini semata-mata karena mendapat dukungan dari SB
Kehutanan/SOBSI pada masanya. Tatkala G-30-S PKI meletus kedudukan oknum BTO/PKI menjadi terdesak. Pada tahun 1966, kompleks
Situ Mustika ini dikuasai pihak berwajib dan selanjutnya diserahkan kepada
pihak Kehutanan Ciamis.
Mulai tahun 1985 ini pihak Perum Perhutani sudah menetapkan Situ Mustika
sebagai obyek wana wisata.
5.3.
Aktivitas/kegiatan wisata
yang dapat dilakukan diantaranya :
1. Recreation
, Sight seeing & Refreshing ( melihat keindahan
pemandangan alam )
2. Pendidikan
& Penelitian (
observasi lingkungan alam baik flora , fauna , terumbu karang , maupun gejala
fisik terbentuknya Goa Alam , Situs Budaya Batu Kalde dan Situs sejarah Goa
Jepang)
3. Trekking
( Kegiatan
Penjelajahan hutan dan pantai hingga ke Goa Alam dan Goa Jepang serta melihat
situs Budaya Batu Kalde )
4. Outdoor
Activity / FLYING FOX. ( Kegiatan dialam bebas
dengan berbagai tujuan mulai sekedar Refreshing hingga tujuan tertentu melalui
kegiatan Outbond )
5. Camping
5.4.Aksesibilitas
Wana wisata ini dapat dicapai dari beberapa Kota dengan
Jalur wisata sbb :
1. Bandung – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar – Situ Mustika : + 150
Km
2. Purwokwrto – Banjar – Situ Mustika : + 93 Km
3. Cirebon – Ciamis – Banjar - Situ
Mustika : + 120 Km
5.5. Pengembangan Wana
Wisata Situ Mustika
Dalam rangka untuk
menarik minat wisatawan agar mau datang ke Wana Wisata Situ Mustika dan untuk menambah pendapatan selain Ticket
Masuk , maka perlu adanya pengembangan sarana wisata maupun sarana tambahan
usaha lain diantaranya :
1.
MCK :
2 Unit
2.
Shelter :
5 Buah
3.
Tempat Duduk :
5 Buah
4.
Jalan Masuk baru :
1 Unit (Jalan masuk yang sekarang melewati
Tanah milik sehingga sulit
dikembangkan.
5.5.Sarana Usaha
Wisata Lainnya :
1. Arena Flying Fox :
1 Unit
2. Playing Ground :
1 Unit
3. Perahu dayung/Canno :
5 Unit
4. Bale Pertemuan :
10 Buah
5. Cafetaria/Coffe Corner :
1 Unit
6. Pengadaan Sepeda Mini : 10 Unit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar